PERGAULAN BEBAS
Menyatakan adanya pacaran Islami sama dengan menyatakan adanya perjudian islami. Adakah perjudian Islami dalam Islam?
-
1. Pacaran di tempat rame juga nggak boleh, apalagi di tempat sepi.
Yang mesti dibahas dalam masalah pergaulan antar pria bukan hanya jumlah
wanita dan laki2 yang berinteraksi, tapi juga konten pembicaraannya. Di
masa Rasulullah dan sahabat, konten percakapan antara laki-laki dan
perempuan hanya di seputar masalah2 berikut ini: ekonomi
(contoh:perdagangan), politik (co’: muhasabah terhadap penguasa),
kesehatan, pendidikan, dakwah, dan pernikahan (rumah tangga). Sedangkan
di luar 6 masalah tersebut, Rasulullah dan para sahabat tidak melakukan
interaksi antar gender. Karena itu, bercakap-cakap hanya sekadar hanya
untuk menyatakan kata2 romantis atau bercanda ria(seperti dalam
pacaran), baik dalam keadaan sepi atau ramai, tidak diperbolehkan. Untuk
masalah ini, coba teliti kisah2 perjalanan hidup Rasul dan sahabat yang
tercantum dalam hadits ataupun sirah. Kita tidak akan pernah menemukan
Rasul maupun sahabat berinteraksi dengan lawan jenis di luar 6 perkara
tadi. Sedangkan dalam pacaran, saya pribadi belum pernah menemukan
pacaran yang konten pembicaraannya terbatas pada 6 perkara tadi. Selalu
saja ada konten pembicaraan yang tidak diperbolehkan syara (minimal
bercanda).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar